Pemerintah Kota Semarang Langsung Hentikan PTM di 29 Sekolah Usai 70 Orang Kena Covid-19

Semarang - Pemkot Semarang menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka atau PTM di beberapa sekolah. Keputusan ini diambil setelah ditemukan 70 kasus COVID-19 di 29 sekolah.

Kepala Dinkes Kota Semarang, M. Abdul Hakam, mengatakan pihaknya telah melakukan arbitrary test sampling ke 112 sekolah selama tiga hari sejak 25-27 Oktober.

"Dari tasting sebanyak 3.729 siswa dan 1.980 tenaga pendidik hasilnya ada 70 orang yang terpapar. Kasus ini tersebar di 29 sekolah, yakni 2 SMA/SMK, 4 SMP, 16 SD, dan 7 pondok pesantren," ujar Hakam kepada wartawan, Senin (1/11).

Meski begitu, dia menegaskan temuan kasus COVID-19 di sekolah ini bukan klaster sekolah. Sebab setelah dilakukan mapping dari kontak erat tidak ditemukan kasus tambahan.

"Tidak bisa disebut klaster sekolah karena bisa disebut klaster ada kontak erat pada level satu dan dua dinyatakan positif," tegas dia.

Dalam kasus ini, usia 6-12 tahun menyumbang angka terbanyak dengan 31 kasus. Disusul rentang usia 13-15 tahun sebanyak 23 kasus, lebih dari 18 tahun sebanyak 11 kasus dan rentang usia 16-18 ada 5 kasus.

'Kalau penularannya dua sampai lima persen, penutupan dilakukan satu kelas. Kalau kurang satu persen, kontak erat saja yang tidak boleh ikut PTM," imbuh dia.

Dengan adanya kasus ini, Hakam berharap pemerintah segera melakukan vaksinasi terhadap anak di bawah 15 sampai 3 tahun.

"Berkaca dari negara tetangga, vaksinasi sudah dilakukan kepada anak dan hasilnya aman. Semoga kita dapat melakukan itu," kata Hakam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Petugas Lapas Berhasil Menggagalkan Penyelundupan Narkoba Jenis Sabu yang di Masukan Kedalam Tulang Ayam

Karena Dicerikan Istri, Seorang Pria Nekat Mencuri Beberapa Celana Dalam Wanita Untuk Memuaskan Seksual nya

Setelah Buron Lima Bulan, Penyelundup Senjata Api Terbesar di Dunia Tertangkap di Brazil